Gubernur dan Uskup Agung Merauke Serukan Perdamaian Menjelang PSU di Papua Selatan

Tanah Merah, 03 Agustus 2025 — Dalam momentum perayaan 50 tahun tahbisan Uskup Agung Merauke yang berlangsung khidmat di Tanah Merah, Gubernur Papua Selatan dan Uskup Agung Mgr. Petrus Canisius Mandagi menyampaikan pesan kuat soal perdamaian, persatuan, dan refleksi spiritual.

Dalam sambutannya, Gubernur Papua Selatan, menyatakan bahwa kehadiran Pemerintah Provinsi bersama para tokoh agama dalam perayaan ini merupakan wujud komitmen membangun Papua Selatan dalam harmoni.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Papua Selatan, kami mengucapkan selamat atas 50 tahun tahbisan Uskup Agung Merauke. Ini bukan hanya perayaan rohani, tetapi momentum refleksi dan kekuatan moral untuk membangun perdamaian,” ujar Gubernur. Ia juga menyerahkan bantuan simbolik berupa satu set peralatan ibadah dan dana pembinaan sebesar Rp100 juta, sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan pelayanan umat di Papua Selatan.

Dalam pidatonya, Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Mandagi menegaskan pentingnya menjaga kerukunan di tengah pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan segera digelar di Papua Selatan. “Yang terpilih jangan sombong. Yang tidak terpilih jangan jadi provokator. Kita semua bersaudara. Jaga damai. Jangan karena berbeda pilihan kita bakar rumah dan saling mencurigai,” tegas Uskup Mandagi di hadapan umat dan pejabat daerah. Dengan gaya khasnya yang humoris namun tajam, Uskup Mandagi juga mengingatkan umat agar bijak terhadap politik uang. “Kalau dikasih uang, terima saja. Tapi dalam hati bilang: saya tidak akan pilih kamu, karena kamu penipu,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Menutup pesannya, Uskup Mandagi mengutip pesan Paus Fransiskus: “Perdamaian dimulai dengan senyuman.” Ia juga membocorkan bahwa dirinya akan merayakan ulang tahun tahbisan ke-50 secara resmi di Merauke pada 18 Desember, dan di Manado pada 28 Desember. Ia berharap, dalam waktu dekat, akan hadir uskup baru yang akan meneruskan pelayanannya di Papua, sekaligus melanjutkan semangat kasih, keberanian, dan persatuan umat di Tanah Papua.