Gubernur Apolo: Pendidikan Tinggi Strategi Utama Bangun SDM Papua Selatan

Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan strategi utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua Selatan. Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara kuliah umum bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., yang berlangsung di Aula PKM Universitas Musamus Merauke.

Valentino Farrell

7/3/20252 min read

Merauke, 3 Juli 2025 — Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan strategi utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua Selatan. Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara kuliah umum bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., yang berlangsung di Aula PKM Universitas Musamus Merauke.

Gubernur Apolo mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk memanfaatkan kehadiran Universitas Musamus, yang kini berstatus negeri, sebagai pilar utama dalam peningkatan kapasitas, kualitas, dan kompetensi SDM di kawasan selatan Papua. Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat atas pengakuan status negeri tersebut. “Mari kita manfaatkan kehadiran kampus ini untuk meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kompetensi sumber daya manusia di Provinsi Papua Selatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan bahwa keberadaan Universitas Musamus harus mampu menjadi motor penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Kampus negeri ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memunculkan ide-ide besar untuk kemajuan daerah. “Mudah-mudahan dengan hadirnya Universitas Musamus akan membawa dampak positif bagi kita semua, menjadi agen pertumbuhan ekonomi atau agent of economic growth di wilayah Provinsi Papua Selatan,” tambahnya.

Gubernur Apolo menegaskan bahwa pembangunan Papua Selatan tidak bisa hanya berfokus pada fisik dan infrastruktur. Ia menyampaikan bahwa pembangunan manusia yang berkualitas adalah hal mutlak agar daerah mampu mengelola dan memanfaatkan kemajuan secara berkelanjutan. “Pendidikan tinggi bukan hanya tempat kuliah, tetapi tempat membentuk ide-ide besar, harapan, dan cita-cita,” pesannya kepada para mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., menegaskan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan hak bagi tenaga pendidik berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ia menjawab langsung berbagai masukan dari para peserta mengenai penyetaraan hak P3K dengan PNS.

Menteri Brian mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus dan melakukan koordinasi lintas kementerian untuk mengupayakan penyetaraan hak-hak P3K. Fokus utama saat ini adalah pengakuan masa kerja, kenaikan pangkat, hingga hak untuk mengikuti tugas belajar. “P3K ini harus diakui masa kerjanya. Setelah itu dia bisa naik pangkat juga, dan mereka juga bisa tugas belajar,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa P3K tetap memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan karier. Kementerian telah memberikan akses kepada P3K untuk menerima tunjangan kinerja, serta kesempatan melanjutkan studi dalam program tugas belajar. “Berbagai aturan yang membatasi P3K itu kita sesuaikan. Yang ada di kewenangan kami, kita setarakan,” tegas Menteri Brian Yuliarto.

Acara kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor Universitas Musamus, Dr. Drs. Beatus Tambaip, M.A., para pejabat pemerintah, dosen, serta ratusan mahasiswa. Mahasiswa tampak antusias berdialog langsung dengan Menteri dan Gubernur, khususnya dalam isu-isu seputar pendidikan tinggi, pengembangan karier, serta peran strategis kampus dalam pembangunan daerah.